Kritik Masa Depan Uang dalam Konteks Era VUCA

ilustrasi (sumber: codemi.co.id)


KRITIK MASA DEPAN UANG DALAM KONTEKS ERA VUCA

Dalam kesempatan ini, kita tidak akan berpacu pada definisi atau redefinisi dari judul abstrak yang ada di atas sana. Seolah-olah tampak gagah di menara gading dengan interseksi budaya sekarang. Namun, pada awalnya kita akan melakukan diskursus ilmu pengetahuan yang sinkron.

Kehidupan budaya sangat dipengaruhi oleh struktur ekonomi. Pada akhir 2022 terjadi semacam pernyataan-pernyataan implisit yang mengaku-ngaku budaya pop culture. Sehingga pada arena utopia budaya, pop culture mempengaruhi pemahaman dan perumusan nilai ide. Baik secara universal maupun individual-personality. Namun, hal itu terbantahkan oleh tatanan sosial yang semakit sengit dan saling berkabung. Persaingan antar individu dan kelompok superior berubah mengatasnamakan agent of change dan patriot dari era VUCA.

Kekhawatiran itu tidak hanya sampai pada aspek sosial-individual. Kekhawatiran itu mewujudkan kepada mesin raksasanya ke Era VUCA. dari prinsip Uncertainly yang dibawa oleh raksasa ini menegaskan bahwa akan menjadi polemik yang menghanyutkan dalam manusia (secara definisi pun telah kabur). Pembahasan manusia (definisi terminologi) tentunya tidak hanya bisa dinilai dari kodrat kelahiran manusia sebagai makhluk biologis. Tetapi perlu semacam pengaruh ilmu pengetahuan dan pengalaman dari budaya tersebut. The languages of time berbicara keras di dalam toa kejujuran bahwa uncertainly sangat berfokus pada kalkulasi waktu. Begitu pun manusia di dalam "definisi" yang terpengaruh dari uncertainly (penyelaman tentang hakikat gaya hidup).

Melalui diskurs yang merupakan kekhawatiran massal tersebut, George Simmel menegaskan tentang uang. Dia kerap melantangkan mengenai distansi dan koneksi uang (konteks definisi manusia). Simmel sering mewarnai lukisan abstrak dari era VUCA yang mulai mengadu-adukan bahwa "definisi" manusia tidaklah penting. Kontak dari prinsip distansi dan koneksi yang membuat manusia menjadi sangat absolut terhadap pemahaman gaya hidup. Apalagi dalam pemahaman dalam world view. Masa depan memang masa depan. Namun, arus kritik terhadap masa depan ini harus segera disulut sedemikian rupa. Sehingga komplikasi terhadap budaya dapat terbebas dari pembawaan kekhawatiran. Tapi bolehkah manusia tidak khawatir? Bisakah lepas manusia dari kekhawatiran?

Dalam selusin konsep masa depan kita tidak bisa menghindarkan diri hanya dari kemiskinan. Kita tidak harus patuh terhadap (masa depan harus kaya raya). Apakah kaya dapat menjamin manusia dalam dis-alienasi? Singkat kata, apakah kekayaan yang kaya raya bisa menghindarkan manusia dari khawatir? Apa kekhawatiran sesungguhnya dalam konteks (masa depan)? Selamat berpikir kawan-kawan yang mulia.

___________________________________
*) Penulis: Andi Hidayat
Tag : Tulisan
0 Comments for "Kritik Masa Depan Uang dalam Konteks Era VUCA"

Silakan tulis komentar anda!

Back To Top