Dan hasilnya di tahun tersebut sekitar 7 persen remaja lebih sering menikmati youtube dibanding berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Di tambah lagi durasi bermain internet yang cukup lama mengakibatkan para remaja terlena akan kehidupan dunia nyata. 4 tahun berselang, erricson mengungkapkan bahwa interaksi remaja dengan internet meningkat menjadi 20% dan durasi waktu bermain 3 kali lipat lebih lama dibanding tahun sebelumnya.
Peningkatan ini mengakibatkan kekhawatiran bagi setiap orang tua maupun masyarakat, bagaimana tidak. Jika setiap remaja hanya menikmati dunia maya tanpa mengikuti perkembangan dunia nyata di sekeliling maka besar kemungkinan mereka akan menjadi lebih individualis dan tidak akan peduli tentang apapun.
Lebih parahnya lagi, dampak negatif dari segi psikologi akan kecanduan gadget adalah mengurangi interaksi dengan manusia lain.
Tanpa disadari menggunakannya gadget terlalu sering malah membuat interaksi sosial di dunia nyata semakin berkurang. Terlalu fokus menggunakan gadget membuat orang tidak mudah melihat dan empati kepada lingkungan di sekitarnya. Sehingga mampu menimbulkan sifat egoisme bagi setiap pelaku.
Sebagai contoh di negara kita akibat dampak negatif gadget, banyak mahasiswa yang sudah di lenakan akan nikmatnya dunia maya. Mereka lebih senang menghabiskan waktu mereka di depan layar persegi panjang miliknya. Lebih senang bermain media sosial dibanding membaca dan berdiskusi. Sekarang sudah menjadi kewajiban bagi setiap mahasiswa melakukan analisa sosial, isu-isu terkini baik dari segi politik, agama, ekonomi dll. Karena banyak penguasa-penguasa brengsek yang memanfaatkan kelemahan generasi milenial untuk kepentingan pribadi.
Bojonegoro, 03 juli 2018
*) ditulis oleh Arif Hakim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar